Ma’had Aly Dayah Babussalam Al-Hanafiyyah Matangkuli Sukses Gelar Bahtsul Masail Mahasantri Ke-3
- Diposting oleh : Mahyudar MD
- pada tanggal : Januari 10, 2025
Aceh Utara, 09 Januari 2025 – Ma’had Aly Dayah Babussalam Al-Hanafiyyah Matangkuli kembali menggelar acara Bahtsul Masail Mahasantri yang ke-3. Acara ini berlangsung di depan kantor Ma’had Aly dengan dihadiri oleh Ketua Dewan Eksekutif Mahasantri (DEMA), Tgk. Ahmad Mufaddhal, selaku koordinator umum, didampingi oleh Wakil Ketua DEMA, Tgk. Mahyudar, sebagai perumus. Peran moderator dipercayakan kepada Tgk. Hasan As’ari, sementara Tgk. Sirajuddin bertugas sebagai notulen, dibantu oleh musahhih Tgk. M. Fadli.
Acara ini juga disaksikan oleh seluruh santri putra dan melibatkan sejumlah mubahitsin sebagai peserta diskusi, yaitu:
1. Muhammad Aditiya
2. Muhammad Fardhian Surti
3. Muhammad Fauzan
4. M. Burhanuddin
5. Muhammad Farhan
6. Muhammad Yusri
7. Abizar Hasyim
8. Arif Hidayatullah
9. Reza Aswana
10. Muhammad Aulia
11. Musalamina
12. Zulfikriadi Z
13. M. Usyoimi
14. M. Suhaimi
15. Syariful Uluwi
16. M. Riza Maulana
Latar Belakang dan Topik Bahasan
Acara ini mengangkat tema ”Implementasi Zakat untuk Ibnu Sabil: Relevansi dalam Konteks Kekinian”. Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki peran penting dalam menciptakan kesejahteraan sosial. Dalam hal ini, istilah Ibnu Sabil yang merujuk pada musafir dalam kesulitan keuangan, menjadi sorotan utama.
Diskusi mendalam dilakukan terkait apakah santri yang merantau untuk menuntut ilmu dapat dikategorikan sebagai Ibnu Sabil yang berhak menerima zakat. Rumusan masalah meliputi pemahaman syariat tentang Ibnu Sabil, implementasi zakat dalam konteks modern, serta solusi optimal bagi santri yang membutuhkan namun tidak masuk dalam kategori tersebut.
Jalannya Acara
Walaupun sempat diguyur hujan, semangat para peserta dan dukungan dari ketua DEMA membuat acara tetap berlangsung. Diskusi yang awalnya berjalan biasa saja, semakin memanas dan penuh antusiasme seiring berjalannya waktu. Acara berakhir pada pukul 01.00 dini hari, ditutup dengan doa oleh Tgk. Sirajuddin.
Sebagai penutup, sertifikat diberikan kepada para peserta oleh Tgk. Mahyudar, diikuti sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan. Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan menjadi pijakan untuk implementasi zakat yang lebih relevan bagi santri di masa mendatang.